SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI MY BLOG-----------SELAMAT DATANG DI MY BLOG-----------SELAMAT DATANG DI MY BLOG-----------SELAMAT DATANG DI MY BLOG-----------

Kamis, 26 Mei 2011

FUNGSI AUDIT

Fungsi Audit

MENGAPA BELAJAR AUDITING ?
1. Banyak mahasiswa akuntansi yang memilih karir di bidang auditing baik dalam bidang akuntansi publik, industri, atau pemerintahan.
2. Banyak orang di dunia bisnis mengandalkan jasa auditor.
3. Pelajaran auditing mengembangkan keahlian yang dapat dikembangkan digunakan di sejumlah disiplin ilmu bisnis dan pemerintahan seperti pemahaman tentang pengendalian keuangan, penilaian resiko, dan evaluasi bisnis.
4. Auditing merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bisnis dan pemerintahan. Oleh karena itu apabila bekerjasama dengan para auditor diperlukan pemahaman yang baik tentang tugas-tugas auditor.

DEFINISI DASAR AUDITING
Auditing dalam arti luas dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi untuk menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.”
Kata asersi mempunyai arti khusus dalam auditing, asersi merupakan representasi oleh manajemen yang dimuat dalam komponen, catatan, atau sistem laporan keuangan.

PERBEDAAN ANTARA AKUNTANSI DAN AUDITING
Akuntansi adalah proses yang menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan dan data keuangan lainnya. Fungsi akuntansi merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan.
Auditing adalah proses yang mengevaluasi dan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan tentang informasi tersebut berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Contoh :
Akuntan mencatat produk yang dikirim kepada pelanggan dan mencatatmya sebagai penjualan kredit.
Auditor tidak mencatat transaksi tersebut, tetapi mengumpulkan dan mengevaluasi bukti dan menyatakan kesimpulan apakah penjualan kredit tersebut telah secara benar ditunjukkan dalam laporan keuangan.


JENIS-JENIS AUDIT
- Audit Laporan Keuangan
Merupakan kegiatan mengumpulkan bukti tentang asersi-asersi laporan keuangan sebuah entitas dan menggunakan bukti tersebut untuk menetapkan apakah asersi-asersi tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum atau dasar akuntansi komprehensif lainnya.
- Audit Kepatuhan
Adalah pengumpulan bukti untuk menetapkan apakah kegiatan seseorang atau entitas telah sesuai dengan hukum dan peraturan.
- Audit Operasional
Merupakan sebuah review sistematis dari suatu kegiatan organisasi (atau bagian tertentu dari kegiatan organisasi ) dalam hubungannya dengan tujuan tertentu dari penetapan kinerja, pengidentifikasian peluang untuk perbaikan, dan pengembangan rekomendasi untuk perbaikan atau untuk kegiatan yang akan datang.

JENIS-JENIS AUDITOR
1. Auditor Eksternal yaitu auditor independen yang bersertifikasi akuntansi publik, di luar entitas / organisasi yang akan diaudit, yang menawarkan jasa audit independen mereka berdasarakan kontrak.
2. Auditor Internal merupakan seorang pegawai dari suatu entias atau organisasi yang mengevalusi dan memeriksa aktivitas entitas atau organisasinya sebagai suatu jasa bagi entitas atau organisasinya.
3. Auditor Pemerintah yaitu auditor yang dipekerjakan di berbagai kantor pemerintahan di tingkat federal, negara bagian, dan lokal yang mengaudit beberapa fungsi organisasional untuk alasan tertentu.

SUSUNAN TEORITIS AUDITING
Beberapa elemen penting dari susunan teoritis auditing , yaitu :
1. Data yang diaudit dapat dibuktikan
Suatu audit mensyaratkan pengumpulan bukti yang kuantitas dan kualitasnya sesuai sehingga untuk mendukungnya dibutuhkan data. Contonhya laporan keuangan terdiri dari akun neraca dan akun transaksi yang dapat dibuktikan.
2. Konflik jangka pendek mungkin terjadi antara manajer yang menyiapkan data dengan auditor yang memeriksa data.
Manajer merasa diharuskan membuat data keuangan sesuai dengan kepentingannya (biasanya penghasilan tinggi) sedangkan auditor harus membuktikan data yang benar, tidak berpihak kepada manajer

3. Auditor harus independen dan mempunyai kebebasan dari paksaan manajer.
Auditor harus mengumpulkan bukti dan harus melaporkan hasil audit secara objektif kepada pihak yang ingin mengetahui hasilnya.
4. Suatu audit menguntungkan publik
Audit dapat mencegah salah pengertian, penipuan, atau pandangan yang salah juga dapat memberi keuntungan yang berasal dari biaya yang terselamatkan atau dari pendeteksian penipuan.

MENGAPA LAPORAN KEUANGAN DIAUDIT ?
Ada empat kondisi yang menyebabkan perlunya auditing:
1. Ada potensi konflik antara penyedia informasi dan pemakai informasi.
2. Informasi kemungkinan mempunyai konsekuensi ekonomi yang substansial bagi pengambil keputusan.
3. Para ahli sering diminta untuk menyiapkan dan mengklarifikasi informasi.
4. Para pengguna informasi sering mempertanyakan kualitas informasi.
Secara khusus audit laporan keuangan dilakukan untuk alasan-alasan :
1. Kebutuhan dari Kreditor dan Investor
Auditor independen mempunyai tugas untuk menyediakan kreditor dan investor pendapat yang tidak bias tentang apakah laporan keuangan telah secara benar disajikan. Para investor dan kreditor menganggap auditor sebagai penjaga integritas dari laporan keuangan perusahaan.
2. Teori Kepengurusan atau Keagenan
Sebuah penjelasan dari permintaan untuk audit yang menyatakan bahwa manajer sebuah perusahaan menginginkan audit karena kepercayaan yang sebuah audit tambah ke laporan keuangan representasi.
3. Teori Motivasi
Menurut teori ini penilaian yang mengandung motivasi dari suatu audit akan menambah nilai dari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.

BATASAN SEBUAH AUDIT
1. Beberapa kesimpulan audit dibuat atas pemeriksaan atas contoh dari bukti yang ada. Biasanya laporan keuangan didukung oleh ribuan bahkan jutaan dokumen. Proses audit biasanya terbentur dengan biaya dan waktu dan membutuhkan sebuah pemeriksaan yang mendukung pengungkapan laporan keuangan. Beberapa contoh dapat memberikan keterbatasan untuk dipertimbangkan, meskipun demikian, kesimpulan dapat ditarik dari pemeriksaan contoh bukti yang ada sebagai subjek ketidakpastian.
2. Beberapa bukti yang mendukung laporan keuangan harus didapatkan dari perwakilan manajemen meskipun auditor dapat memperoleh bukti yang menguatkan atau bahkan tidak menguatkan. Oleh sebab itu dibutuhkan kepercayaan penuh kepada perwakilan manajemen. Jika integritas manajemen kurang, maka auditor dapat memberikan pendapat yang tidak benar atas laporan keuangan
3. Kelemahan manusia seperti halnya kelelahan & kecerobohan dapat menyebabkan auditor tidak melihat bukti-bukti yang berhubungan, memeriksa jenis bukti yang salah atau menarik kesimpulan yang salah atas laporan keuangan yang diaudit.

INTEGRITAS AUDITOR
Auditor harus membuat keputusan dan pendapat berdasarkan pemeriksaan. Dengan demikian, auditor harus memiliki ketajaman atas integritas tanpa mengenyampingkan kepentingan sebagai akuntan publik.
Integritas merupakan sikap yang mandiri dalam menjaga sifat profesionalnya. Tak ada sikap yang lebih baik daripada keinginan auditor untuk menarik kesimpulan berdasarkan audit atas laporan keuangan klien yang mengikuti pelatihan akuntansi yang dapat diterima tetapi dapat dipertanggungjawabkan.

SEJARAH AUDITING
 Auditing Primitif → Mesir dan Babylonia
Penguasa Mesir kuno menggunakan catatan kerja terpisah satu sama lain untuk memeriksa catatan keuangan.
 Auditing di Yunani Kuno dan Romawi Kuno
Audit telah menjadi tradisi/ kebudayaan masyarakat barat terutama di Yunani Kuno dan Romawi Kuno, dimana para penguasa menyerahkan tata buku mereka kepada auditor yang ditunjuk.
 Auditing pada Abad Pertengahan
Audit menjadi makin rumit karena para pegawai mampu melakukan perhitungan independen atas uang yang dikumpulkan para polisi daerah kepada kerajaan.
 Auditing pada Masa Revolusi Industri
Revolusi merupakan titik tonggak pertama atas profesi audit, karena pemisahan fungsi antara pemilik dengan manajer yang semakin nyata sehingga semakin dibutuhkannya audit.
 Auditing Awal di AS
Berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20, dimana menekankan pemeriksaannya pada stewardship manajemen dan mendeteksi kesalahan. Audit di AS terutama pada Balance Sheet, karena tujuan dari audit adalah untuk menjamin keuangan kepada bank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar