SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI MY BLOG-----------SELAMAT DATANG DI MY BLOG-----------SELAMAT DATANG DI MY BLOG-----------SELAMAT DATANG DI MY BLOG-----------

Kamis, 10 Mei 2012

Akuntansi Pertanggungjawaban sektor publik


Di dalam suatu organisasi pada level middle-up akan sangat tidak mungkin sebagai manajer puncak untuk mengendalikan seluruh  kegiatan operasi organisasinya secara perorangan. Untuk mengatasi hal itu diperlukan perangkat dan sistem yang dapat menjamin dan meyakinkan manajer puncak bahwa anggota organisasinya dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan keinginan manajer puncak. Manajer puncak tidak perlu lagi terlibat secara langsung dalam kegiatan operasi organisasi karena telah mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada para manajer pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan operasi organisasi.
Definisi pusat pertanggungjawaban menurut menurut Mardiasmo (2009:46)
“Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab terhadap aktifitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya “
Setiap pusat pertanggungjawaban dikepalai oleh seorang manajer pusat pertanggungjawaban yang mengendalikan unit tersebut, dan berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja manajer segmen/ unit. Untuk tujuan ini, organisasi dibagi-bagi kedalam suatu jaringan pusat pertanggungjawaban secara individual atau unit-unit organisasional yang terlibat dalam pelaksanaan suatu fungsi atau sekelompok fungsi yang saling berkaitan.
Suatu organisasi besar seperti pemerintah daerah dapat dianggap sebagai suatu pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban tersebut dipecah-pecah lagi menjadi pusat pertanggungjawaban yang lebih kecil hingga kepada level pelayanan atau program, misalnya dinas-dinas dan sub-sub dinas. Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut biasanya disebut dengan istilah satuan kerja perangkat daerah (SKPD). SKPD kemudian menjadi dasar perencanaan dan pengendalian anggaran serta penilaian kinerja pada unit yang bersangkutan. Pusat pertanggungjawaban memperoleh sumber daya input berupa tenaga kerja, material dan sebagainya dan dengan input tersebut diharapkan dapat menghasilkan output dalam bentuk barang atau pelayanan pada tingkat kualitas dan kuantitas tertentu.
Pengendalian manajemen berfokus pada pusat pertanggungjawaban, karena pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk melaksanakan strategi dan program-program yang telah diseleksi melalui proses perencanaan strategik. Tiap-tiap pusat pertanggungjawaban dibebani tugas untuk melaksanakan program atau aktivitas tertentu, kemudian melaporkan hasil pencapaian kegiatannya serta  biaya-biaya yang mungkin timbul dari aktivitas tersebut. Program-program dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban seharusnya mendukung program pusat pertanggungjawaban pada level yang tinggi, sehingga pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat tercapai.
Akuntansi pertanggunjawaban berdasarkan pada pemikiran bahwa seorang manajer  harus dibebani tanggung jawab atas prestasinya sendiri dan prestasi bawahannya. Konsep akuntansi pertanggungjawaban menjadi pedoman departemen akuntansi untuk mengumpulkan, mengukur, dan melaporkan prestasi sesungguhnya.
Definisi akuntansi pertanggungjawaban menurut Robert N. Anthony dan Vijay Gonvindarajan (2002:60)
Sebuah sistem akuntansi yang dirancang bagi sebuah organisasi sedemikian rupa  sehingga  biaya-biaya  dikumpulkan  dan  dilaporkan  sesuai  dengan  tingkat pertanggungjawaban   dalam  organisasi.
Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2005:116) akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.
Adanya suatu pusat pertanggungjawaban adalah untuk memenuhi satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak serta mengimplementasikan  rencana  strategik  manajemen  puncak.
1.      Jenis -jenis pusat pertanggungjawaban
Secara  garis  besar pusat pertanggungjawaban dibedakan menjadi:
a.       Pusat Biaya.
Pusat   biaya   adalah   pusat   pertanggungjawaban    dimana prestasi    manajernya   dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Manajer pusat biaya akan diukur kinerjanya berdasarkan efisiensi dan efektifitasnya dalam penggunaan biaya dengan membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan.   
b.      Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang  manajernya dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Semakin tinggi pendapatan maka kinerja pusat pertanggungjawaban ini semakin baik.  
c.       Pusat laba
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban  yang menandingkan input (expense) dengan output (revenue) dalam satuan moneter. Jadi manajer pusat laba dinilai kinerjanya berdasarkan efisiensi mereka dalam menghasilkan pendapatan dan mengendalikan biaya.
d.      Pusat investasi
Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur atas dasar laba yang diperoleh dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Akuntansi pertanggungjawaban dapat diterapkan dengan baik jika terdapat kondisi-kondisi sebagai berikut:
a.       Luas wewenang dan tanggung jawab pembuatan keputusan harus ditentukan dengan baik melalui struktur organisasi.
b.      Manajer pusat pertanggungjawaban harus berperan  serta dalam penentuan tujuan yang digunakan untuk mengukur prestasinya.
c.       Manajer pusat pertanggungjawaban harus berusaha untuk mencapai tujuan yang ditentukan untuknya dan untuk pusat pertanggungjawabannya.
Untuk dapat berfungsi secara memadai, pusat pertanggungjawaban harus sesuai dengan desain dan struktur organisasi. Struktur organisasi harus dianalisis terhadap kelemahan-kelemahan dalam pendelegasian wewenang agar tanggung jawab  yang didelegasikan tidak tumpang tindih. Pendekatan pendekatan yang digunakan untuk mendesain struktur organisasi dan pembebanan tanggung jawab bervariasi dari setiap organisasi, tergantung pada pemilihan dan gaya kepemimpinan manajemen puncak.
Manajer pusat pertanggungjawaban sebagai budget holder memiliki tanggung jawab untuk merealisasikan anggaran. Anggaran disusun sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar tidak terjadi bias atau penyimpangan. Manajer pusat pertanggungjawaban harus dilibatkan dalam penyusunan anggaran mengingat mereka inilah yang lebih dekat dan berhubungan langsung dengan aktivitas pelayanan kepada masyarakat. Keberadaan departemen anggaran dan komite anggaran pada pusat pertanggungjawaban sangat perlu untuk membantu terciptanya anggaran yang efektif.
Ketika penyusunan anggaran telah dilakukan maka tugas manajer pertanggungjawaban adalah untuk merealisasikan kegiatan program dan anggaran tersebut.


2.      Manfaat informasi akuntansi pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu tipe informasi akuntansi manajemen. Jika membahas tentang akuntansi penuh, maka informasi akuntansi dihubungkan dengan objek informasi berupa produk, aktivitas atau unit organisasi. Sedangkan dalam membahas informasi akuntansi pertanggungjawaban, maka informasi dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh tiap-tiap manajer. Menurut Mulyadi (2001:18) informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan dan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen  karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaanya. Informasi ini dapat berupa informasi historis yang berupa aktiva, pendapatan, dan atau biaya masa lalu, dan dapat pula berupa informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan anggaran. Sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat sebagai penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dan sebagai pemotivasi manajer.

a.       Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Dasar Penyusunan Anggaran.
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role setting) dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian aktivitas. Dalam  pencapaian sasaran perusahaan, ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut untuk memungkinkannya melaksanakan perannya. Sumber daya yang disediakan untuk memungkinkan manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur dengan satuan moneter standar berupa informasi akuntansi. Oleh karena itu, penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur berbagai nilai sumber daya yang disediakanbagi setiap manajer yang berperan dalam usaha pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran. Dengan demikian, anggaran berisi informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur nilai sumber daya yang disediakan selama tahun anggaran bagi manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban berfungsi sebagai alat pengirim peran (role sending device) kepada manajer yang diberi peran dalam pencapaian sasaran perusahaan.
b.      Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Penilai Kinerja Manajer Pusat Pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan atau biaya yang menjadi tanggung jawabnya,  kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan atau biaya tersebut menurut area pertanggungjawabannya. Dengan demikian, informasi akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan skor (score) yang dibuat oleh setiap manajer dalam menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksanakan peran manajer tersebut dalam mencapai sasaran organisasi. Manajer yang telah memiliki persepsi yang jelas mengenai peran yang tercantum dalam anggarannya, akan diukur kinerjanya (yang merupakan pelaksanaan peran) berdasarkan informasi pertanggungjawabannya. Mengapa demikian karena dalam proses penyusunan anggaran, setiap manajer diberi peran untuk mencapai sebagian sasaran perusahaan. Untuk memungkinkan pelaksanaan peran tersebut, ke tangan setiap manajer yang diberi peran dialokasikan berbagai sumber daya yang diukur dalam satuan uang. Dengan demikian, pelaksanaan peran berarti konsumsi berbagai sumber daya yang harus diukur dengan satuan uang pula. Informasi akuntansi yang dihubungkan dengan manajer yang memiliki peran digunakan untuk mengukur kinerja setiap manajer. Informasi akuntansi demikian disebut dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban.
c.       Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Pemotivasi Manajer
Motivasi adalah proses prakarsa dilakukannya suatu tindakan secara sadar dan bertujuan (Mulyadi 2001). Pemotivasi adalah sesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa seseorang untuk melakukan tindakan secara sadar dan bertujuan. Menurut Porter-Lawler (Mulyadi 2001).  Motivasi untuk orang dipengaruhi oleh nilai penghargaan dan kemungkinan usahanya akan diberi penghargaan. Orang akan memiliki motivasi untuk berusaha jika ia memiliki nilai penghargaan yang tinggi atau jika ia berkeyakinan bahwa suatu kinerja akan diberi penghargaan tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar